Alasan mengapa uang tidak bisa dicetak terlalu banyak
Uang merupakan komponen yang dibutuhkan manusia setiap saat, dengan adanya uang, anda dapat membeli apa saja yang anda inginkan, baik itu kebutuhan primer, sekunder atau bahkan tersier. Uang memang menjamin kesejahteraan bagi para pemiliknya,tidak heran bila setiap orang berlomba-lomba untuk mendapatkannya , tujuan hanya satu yaitu bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Namun tahukah anda dari mana asal muasal uang. Uang berasal dari peradaban bangsa Mesopotamia sekitar beberapa tahun sebelum Masehi, bangsa Mesopotamia memang bisa dibilang maju dalam hal perekonomian dibandingkan bangsa - bangsa lain, pada awalnya mereka hanya mengenal sistem barter(tukar-menukar), mereka menukar barang keperluan mereka dengan orang lain atas dasar sama - sama membutuhkan barang tersebut. Namun kemudian hal ini mereka anggap kurang efektif karena mereka sulit menemukan orang yang bisa mereka ajak untuk saling menukar kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, berawal dari persoalan inilah mereka mulai berinisiatif untuk menciptakan uang. Setelah itu uang mulai dikenal di berbagai negara tidak terkecuali di Indonesia. Di Indonesia sendiri uang dicetak setelah era kemerdekaan, pada saat itu uang dicetak dalam jumlah besar karena masyarakat memang belum mempunyai benda.. yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang sah. Uang Indonesia memang semakin bertransformasi dari masa ke masa, mulai dari bentuk yang sederhana sampai kepada bentuk seperti yang kita kenal sekarang ini. Namun tahukah anda mengapa uang tidak bisa dicetak sebanyak mungkin, apalagi negara Indonesia akhir akhir ini sedang terlilit hutang kepada bank dunia yang nilainya ditaksir mencapai ribuan triliun rupiah, jawabannya hanya satu, semakin banyak uang dicetak, nilai uang semakin tidak berharga. Hal ini mendorong terjadinya inflasi atau kenaikan harga barang karena jumlah uang yang beredar di masyarakat terlalu banyak, jika hal ini terjadi harga barang bisa melonjak tinggi, sebagai contoh negara Zimbabwe. Di negara ini untuk membeli sebutir telur saja mereka harus membawa uang yang hampir sekarung, oleh sebab itu jumlah uang yang beredar di masyarakat harus selalu stabil dan dikontrol oleh bank Indonesia. Lalu apa juga yang dijadikan patokan untuk menentukan berapa banyak jumlah uang yang dicetak, jika dulu pencetakan uang itu bedasarkan cadangan emas yang di miliki, misalnya saja di Amerika untuk mencetak uang sebanyak 35 dollar pemerintah harus menyerahkan 1ons emas kepada pihak bank, lalu bagaimana dengan penentuan banyaknya uang yang dicetak di Indonesia. Di Indonesia sendiri pencetakan uang tidak didasarkan pada jumlah emas melainkan pemerintah cukup mengeluarkan surat berharga yang diberikan kepada bank Indonesia, surat tersebut berisi perintah untuk mencetak uang dalam jumlah sekian dan pemerintah menjamin dengan pencetakan uang tersebut perekonomian akan tetap stabil. Jadi itulah pembahasan singkat saya mengenai alasan mengapa uang tidak bisa dicetak terlalu banyak. Tolong di share like and comment
bereh tulisan kadak beni
ReplyDeleteKah lom gau, ku pike gop
Delete