Sisi kelam dunia kampus

Kampus atau universitas adalah suatu tempat menuntut ilmu, menggapai asa terhadap apa yang telah lama didambakan. Walau dibayangi bayang-bayang ketidakpastian.

Dibalik semua itu dunia kampus juga mempunyai segudang potret buram, kebanyakan adalah perilaku mahasiswanya yang tidak sesuai dengan norma-norma dan etika.

Salah satu masalah yang sudah sangat pelik di dunia kampus saya yaitu masalah kedisiplinan mahasiswa dalam membuang sampah. Coba anda lihat pada gambar diatas, sampah plastik berserakan dimana-mana, belum lagi puntung rokok yang mengeluarkan bau menyengat dan pastinya menggangu indera penciuman.

Gambar ini saya ambil di area wifi universitas Teuku Umar, area ini selalu ramai dipadati mahasiswa setiap saat.  Dari pagi hingga petang, jaringan internetnya mempunyai kecepatan yang luar biasa, setiap orang rela menghabiskan waktunya berjam-jam hanya demi untuk internetan di tempat ini.

Mereka biasanya duduk secara berkelompok di atas bangku, ada juga yang membawa makanan, minuman dan kalau mahasiswa itu ada juga yang membawa rokok. Dan yang lebih parahnya lagi mereka merokok disaat mereka berada di tempat tersebut, tak mengherankan asap rokok menjalar ke seantero ruangan, baunya begitu menyengat dan menyesakkan dada. Setelah rokok habis mereka langsung membuangnya di bawah tempat duduk mereka, kalau mahasiswi juga hampir serupa, mereka meninggalkan sampah makanan di atas meja mereka. Namun, mereka sama sekali tidak risih dengan hal itu dan tetap terlihat santai bermain handphone.

Kalau sudah seperti ini, satu pertanyaan mencuat ke permukaan. Dimana etika dan moral sebagai seorang mahasiswa, padahal dalam tridarma perguruan tinggi telah dicantumkan tiga hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa. Yaitu pengabdian, penelitian, dan pendidikan. Namun realita yang terjadi tidaklah demikian, aturan hanyalah tinggal aturan. Peraturan hanyalah setetes tinta yang tergurat atas secarik kertas dan begitu mudahnya dilupakan.

Yang lebih anehnya lagi, para staf kampus seolah tidak peduli dengan hal tersebut. Bahkan  mereka seakan-akan menutup mata dengan berbagai sisi kelam dunia kampus. Kalau sudah seperti ini siapakah yang harus turun tangan? Jawabannya tentu mahasiswa itu sendiri yang harus membersihkannya, karena tangan jahil mereka telah mengotori pemandangan indah kampus.

Alangkah sangat disayangkan memang melihat keadaan seperti ini, karena sampai sekarang tidak ada pihak yang benar-benar serius untuk menangani masalah ini. Kita harapkan saja, setiap mahasiswa bisa menyadari bahwa membuang sampah sembarangan itu membuat citra kampus tercoreng dan hal itu membuat mereka sadar untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan apalagi di tempat umum. 

Share this post